GRAFIMETRI
Tahap
pengukuran dalam suatu analisis dapat dilakukan dengan cara kimia, fisika, atau
biologi. Teknik laboratorium yang digunakan menghasilkan pengelompokan
metode-metode kuantitatif menjadi subdivisi titrimetrik (volumetrik),
gravimetrik, dan instrumental. Analisis titrimetrik melibatkan pengukuran
volume suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui diperlukan untuk
bereaksi dengan analit itu. Dalam metode gravimetrik yang diukur adalah bobot,
contohnya dimana klorida ditetapkan dengan mengendapkan dan menimbang perak
klorida. Istilah instrumental digunakan agak luas aslinya istilah ini merujuk
ke penggunaan suatu instrumen khusus dalam tahap pengukuran.
Baca Juga : Titrasi Permanganometri
Analisis gravimetri merupakan cara analisis tertua dan
paling murah. Gravimetri memerlukan waktu yang relatif lama dan hanya dapat
digunakan untuk kadar komponen yang cukup besar. Gravimetri masih dipergunakan
untuk keperluan analisis, karena waktu pengerjaannya yang tidak perlu
terus-menerus dan setiap tahapan pengerjaan waktu yang cukup lama. Selain itu, ketetapan
analisis gravimetri untuk bahan tunggal dengan kadar lebih dari 1% jarang
menggunakan metode lain. Sebagian besar penetapan-penetapan pada
gravimetri menyangkut pengubahan unsur yang akan ditetapkan menjadi sebuah
senyawa murni dan stabil yang dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk
yang sesuai dan ditimbang.
Tahap pengukuran dalam gravimetrik adalah penimbangan.
Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas
penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya. Elektrolisis,
ekstraksi pelarut, kromatografi, dan pengatsirian (volatilisasi) merupakan
metode penting lainnya untuk pemisahan itu.
Syarat yang harus dipenuhi agar metode gravimetrik
berhasil yaitu:
1. Proses pemisahan
hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang tak terendapkan secara
analitis dan tak dapat terdeteksi (biasanya 0,1 mg atau kurang dalam menetapkan
penyusunan utama dari suatu makro).
2. Zat yang ditimbang
hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya murni atau sangat hampir
murni.
Pada metode penguapan, analit direaksikan sehingga
melepaskan gas atau senyawa-senyawa volatil. Massa gas yang dihasilkan ini
kemudian ditimbang secara langsung atau tidak langsung. Pada cara langsung, gas
yang dihasilkan dilewatkan pada suatu adsorben kemudian ditimbang. Massa gas
yang dihasilkan merupakan selisih massa adsorben setelah dilewati gas dan
sebelum dilewati gas. Sedangkan pada cara tidak langsung, analit ditimbang
setelah reaksi selesai. Massa gas yang dihasilkan merupakan selisih antara
massa analit awal dan massa analit setelah reaksi. Gravimetri ini merupakan
teknik analisis definitif yang perhitungannya hanya melibatkan satuan-satuan
dasar SI seperti massa dan mol. Hasil dari suatu analisis dengan metode tertentu
harus dapat divalidasi pada suatu teknik definitif yang biasanya melibatkan
penggunaan suatu bahan referensi standar (SRM, standard reference materials).
Secara umum, langkah utama dalam metode analisis
gravimetri dengan metode pengendapan adalah :
1. Penyiapan
sampel siap ukur
2. Analilsis/pengukuran
3. Perhitungan kadar analit dalam sampel.
Kondisi
yang diperlukan untuk dapat mengendapkan analit menggunakan pereaksi tertentu
adalah :
1. Pengendapan harus
dilakukan dalam larutan encer dengan memperhatikan kelarutan endapan, waktu yang
diperlukan untuk pengendapan dan perlakuan-perlakuan yang harus dilakukan
setelah pengendapan. Hal ini akan meminimalkan kesalahan akibat kopresipitasi.
2. Pereaksi harus
dicampurkan secara perlahan-lahan sambil dilakukan pengadukan terus-menerus agar
dapat memperoleh endapan kristalin yang berukuran besar sehingga mudah
disaring.
3. Endapan kristalin
harus dicerna (digest) dalam penangas
air. Proses ini dapat mengurangi efek kopresipitasi dan menghasilkan endapan
yang lebih mudah disaring.
4. Endapan harus
dicuci dengan larutan elektrolit yang sesuai dan encer.
5. Apabila endapan
yang dihasilkan ternyata masih terkontaminasi akibat kopresipitasi ataupun
sebab lainnya, maka kesalahan dapat dikurangi dengan melarutkannya kembali
menggunakan pelarut yang sesuai. Larutan yang dihasilkan selanjutnya diendapkan
kembali. Dengan cara demikian, jumlah cemaran yang terdapat pada endapan akan
berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar