Amonia
1.1
Amonia merupakan senyawa yang mudah meledak. Senyawa ini tergolong berbahaya dan harus ditangani dengan hati-hati. Senyawa ini bersifat kaustik dan mempunyai toksisitas yang tinggi. Amonia tidak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk, namun juga sebagai pembawa energi.
Teknologi yang saat ini digunakan untuk produksi amonia membutuhkan pasokan air suling yang stabil dalam jumlah yang banyak agar dapat beroperasi atau menghasilkan karbon diokasida dalam jumlah yang banyak. Metode produksi amonia yag paling umum diterapkan yaitu proses Haber-Bosch. Sebanyak 17,6% massa amonia terdiri dari senyawa hidrogen. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa amonia menyimpan senyawa hidrogen.
Senyawa amonia mempunyai nilai kepadatan sebesar 4,32 kWh/L, yang mana nilai tersebut sama dengan metanol dan dua kali lipat dari hidrogen cair. Proses pencairan amonia berlangsung pada suhu 33,4⁰C dan pada tekanan atmosfer1.
Proses industri Haber-Bosch menghasilkan jutaan ton amonia untuk memenuhi kebutuhan amonia yang terus bertambah setiap tahunnya. Namun proses ini mempunyai kelemahan yaitu memerlukan energi, tekanan, dan temperatur pengoperasian yang tinggi. Oleh sebab itu proses ini memerlukan peningkatan efisiensi yang lebih drastis2.
Kendala utama dari proses sintesis amonia dalam kondisi ringan yaitu hubungan penskalaan, dimana kelayakan adsorpsi disosiatif N2 dari katalis berbanding terbalik dengan desorpsi permukaan spesies utama.
Amonia dapat disintesis pada tekanan rendah dengan menggunakan penyerapan selektif amonia. Pada proses ini nitrogen dibentuk dari udara menggunakan penyerapan,hidrogen dan diproduksi dengan elektrolisis air. Sementara gas-gas ini dapat bereaksi pada suhu sekitar 400⁰C.
Dengan adanya katalis konvensional yang dipromosikan konversi sering dibatasi oleh reaksi balik yang menyebabkan reaksi ini hanya dapat dilakukan pada tekanan tinggi. Akan tetepi keterbatasan ini dapat dihilangkan dengan penyerapan pada kalsium atau magnesium klorida seperti amina. Halida logam alkali tersebut akan menekankan kendala kesetimbangan reaksi. Yang mengakibatkan laju reaksi dapat dikendalikan oleh laju daur ulang gas yang bereaksi, bukan oleh kinetika kimia atau laju penyerapan.
Amonia (NH3) adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -77.7°C dan bp -33.4°C) dengan bau mengiritasi yang khas. Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai larutan amonia dalam air, yakni dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan sebagai pelarut non-air untuk reaksi khusus.
Semenjak amonia dikembangkannya proses Harber-Bosch untuk sintesis di tahun 1913, senyawa ini mempunyai penting dalam industri kimia dan digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung nitrogen. Amonia juga digunakan sebagai refrigeran (di lemari pendingin).
0 komentar:
Posting Komentar